Agar bisa mengelola keuangan dengan baik, kita harus bisa disiplin dalam mengalokasikan pendapatan kita ke dalam pos-pos pengeluarannya masing-masing. Namun, karena kurangnya pengetahuan, seringkali kita luput dalam mengelolanya, sehingga masih banyak pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya tidak mendesak malah kita dahulukan. Pos-pos pengeluaran yang perlu Anda ketahui diantaranya adalah:
1. Needs (Kebutuhan)
Pos kebutuhan terdiri dari biaya-biaya yang harus Anda keluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya pos ini memakan porsi terbesar dari gaji Anda. Yang termasuk ke dalam Needs adalah:
- belanja sehari-hari untuk makan
- belanja untuk keperluan rumah tangga
- biaya listrik/air/telpon/ponsel/internet
- uang sekolah anak
- biaya transportasi harian
- membeli baju untuk seluruh anggota keluarga
- gaji pembantu
- perawatan/perbaikan kendaraan bermotor
- perawatan/perbaikan rumah
- biaya-biaya rutin lain yang keluar setiap hari/minggu/bulan misalnya potong rambut
- membayar pajak.
2. Debts (Hutang)
Pos ini terdiri dari pinjaman di mana si peminjam memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunganya pada waktu yang ditentukan. Contohnya:
- hutang kartu kredit
- hutang ke perusahaan/tempat bekerja
- hutang ke bank untuk cicilan rumah (KPR)
- hutang ke bank untuk cicilan mobil/sepeda motor
- hutang ke teman/tetangga/saudara
- hutang ke lembaga keuangan (bank, pegadaian, koperasi, dll)
- arisan (jika diambil di muka/saat belum lunas).
3. Wants (Keinginan)
Wants terdiri dari kebutuhan yang tidak mendesak yang seandainya tidak terpenuhi tidak akan terlalu mempengaruhi kehidupan Anda. Contohnya:
- peralatan elektronik favorit
- makan di luar
- barang-barang bermerk
- mempercantik rumah/mobil
- rekreasi
- perhiasan untuk dipakai
- hobi
- memberikan pinjaman kepada saudara atau teman
4. Savings (Tabungan)
Savings adalah dana yang dipersiapkan untuk berjaga-jaga saat Anda membutuhkannya atau dalam keadaan terdesak. Contohnya:
- tabungan
- asuransi jiwa
- asuransi kesehatan
- asuransi pendidikan anak
- asuransi mobil
- asuransi rumah
- dana pensiun
5. Investments (Investasi)
Investasi terdiri dari dana yang dipersiapkan untuk dikelola pada periode tertentu agar nilainya bertambah besar. Contohnya:
- deposito
- properti
- reksa dana
- saham
- obligasi
- komoditi (emas, minyak, kopi, CPO, dll.)
- emas (batangan)
- Forex
- Valuta asing (bank note)
- batu permata
- lukisan
- koleksi barang-barang antik, dll.
Supaya Anda dapat mengelola pengeluaran keuangan Anda dengan baik, skema persentase manajemen keuangan yang dapat digunakan sebagai panduan adalah sebagai berikut:
1. Apabila Anda memiliki hutang, maka skema yang digunakan adalah:
Needs : Debts : Wants : Savings : Investments
50% : 30% : 10% : 10% : 0%
Ketika Anda memiliki hutang sebaiknya tidak melakukan investasi sampai hutang Anda selesai.
Contohnya: Apabila Anda berpenghasilan Rp. 5.000.000,- namun Anda memiliki hutang, maka formasi ideal pengeluaran Anda adalah:
- Needs: Rp. 2.500.000,-
- Debts: Rp. 1.500.000,-
- Wants: Rp. 500.000,-
- Savings: Rp. 500.000,-
- Investments: 0
2. Apabila saat ini anda tidak memiliki hutang, maka Anda dapat menggunakan skema berikut:
Needs : Debts : Wants : Savings : Investments
50% : 0% : 15% : 15% : 20%
Contohnya: Penghasilan Anda saat ini adalah Rp. 5.000.000,- dan anda tidak memiliki kewajiban membayar hutang. Maka formasi ideal pengeluaran Anda adalah sebagai berikut:
- Needs: Rp. 2.500.000,-
- Debts: Rp. 0,-
- Wants: Rp. 750.000,-
- Savings: Rp. 750.000,-
- Investments: Rp. 1.000.000,-
Setelah mengetahui pos-pos pengeluaran dan skema persentase pengeluaran yang ideal bagi Anda, pengelolaan (perencanaan) keuangan Anda terasa jauh lebih mudah, bukan?
Salam Planners
Sumber : https://championewealthplanner.wordpress.com