RAIH BERKAH BERSAMA

RAIH BERKAH BERSAMA

160.477 Orang Kaltim Menganggur

"Dari data tersebut bisa diketahui tingkat pengangguran terbuka di Kaltim hingga triwulan pertama 2010 mencapai 10,45 persen dari total jumlah angkatan kerja," kata Kepala Bidang IPDS, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur Achmad Zaini di Samarinda, Selasa (11/5/2010).
     
Dari total pengangguran itu, terdapat pengangguran laki-laki sebanyak 107.506 orang atau sebanyak 10,54 persen dari total angkatan kerja laki-laki sejumlah 1.020.149 orang.
     
Sisanya yang 575.949 jiwa merupakan pengangguran perempuan, atau 10,29 persen dari total angkatan kerja perempuan sebanyak 514.891 orang.
     
Penduduk dengan usia kerja atau penduduk berusia 15 tahun ke atas di Kaltim saat ini berjumlah 2.307.357 jiwa. Dari jumlah itu, penduduk yang merupakan angkatan kerja sebanyak 1.535.040 jiwa, sedangkan sisanya merupakan penduduk bukan angkatan kerja.
     
Pada Agustus 2009, jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas sebanyak 2.268.230 jiwa. Dari jumlah itu yang termasuk angkatan kerja sebanyak 1.460.996 jiwa, sementara sisanya merupakan penduduk bukan angkatan kerja.
     
Dari jumlah itu, penduduk yang bekerja pada Agustus 2009 sebanyak 1.302.772 orang. Kemudian pada triwulan pertama 2010, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1.374.563 orang.
     
"Berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan bahwa selain mengalami peningkatan pengangguran, Kaltim juga mengalami peningkatan tenaga kerja sejak Agustus 2009 hingga Februari 2010," kata Zaini.
    
Untuk pekerja laki-laki pada Agustus 2009 sebanyak 900.255 orang, sedangkan pada Februari 2010 meningkat menjadi 912.643 orang, atau terjadi penambahan 12.388 pekerja.
     
Penduduk perempuan yang bekerja pada Agustus 2009 sebanyak 402.517 orang, kemudian pada Februari 2010 meningkat menjadi 461.920 perempuan yang memiliki pekerjaan baik pekerjaan tetap atau bukan.
    
"Ukuran untuk menentukan orang bekerja yakni berusia 15 tahun ke atas dan melakukan aktivitas menghasilkan uang dalam satu minggu minimal bekerja satu jam," demikian Achmad Zaini.
Ket.Gambar:
INFORMAL- Sektor informal dinilai bisa mengatasi semakin banyaknya pengangguran di Indonesia.
Sumber: DEPDAGRI

3 komentar

wes...pengen cepet kerja..LP3I wae !!! wakakakaka promosi euy !

wew..dunia kerja makin ketat persaingan
(http://tric06.student.ipb.ac.id/)

poke kudu harus bener2 belajarnya biar dapat kerjaannya mudah hehehe