RAIH BERKAH BERSAMA

RAIH BERKAH BERSAMA

Talium Zat Mematikan Pembunuh Yasser Arafat

TALIUM, jenis zat beracun yang diduga merupakan penyebab kematian Pemimpin Palestina Yasser Arafat, ternyata juga digunakan sebagai pembasmi tikus dan semut. Terlebih penggunaan zat ini juga telah dilarang pihak Amerika Serikat sejak 1975. 

Arafat menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit militer Percy di Paris, Prancis pada 11 November 2004. Semenjak itu, beredarlah spekulasi bahwa ia tewas akibat diracun. Pemimpin Palestina itu meninggal pada usia 75 tahun. Kini, spekulasi itu pun semakin meluas dengan munculnya nama zat talium yang diduga sebagai penyebab kematian pemimpin Palestina itu. 

Tak pelak, istilah 'talium' pun beredar luas. Namun, apa sebenarnya kegunaan dari zat kimia tersebut? 

Istilah talium berasal dari bahasa Yunani 'thallos' yang berarti ranting hijau. Zat ini ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada 1861. Talium bisa ditemukan pada crooksite, lorandite, dan hutchinsonite serta pyrites. Zat ini didapat dengan cara memanggang biji-bijian itu. Talium juga bisa diambil dengan cara melebur bijih timbal dan seng. Adapun proses pengambilan talium terbilang rumit dan bergantung pada sumbernya. Logam talium sangat lunak dan mudah untuk dibentuk sehingga bisa dipotong dengan pisau. 

Karena tergolong sangat beracun, zat ini pun mesti ditangani dengan hati-hati. Maka itu, sangat berbahaya bila terjadi kontak dengan kulit. Bahkan saat mencairkan logam ini, diperlukan ventilasi udara yang cukup. 

Sebelum penggunaannya dilarang oleh AS pada 1975, talium digunakan sebagai bahan pembasmi tikus dan semut karena sifatnya yang tak berbau dan tidak memiliki rasa. Melihat sifatnya yang tidak menimbulkan aroma dan perbedaan rasa tersebutlah, banyak ahli yang memprediksi Arafat meninggal setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang telah dibubuhi zat tersebut. (Pri/OL-06) 


Sumber: MEDIA INDONESIA